Selasa, 03 Desember 2013

RADIOAKTIF



Radioaktivitas merupakan proses pemancaran spontan partikel radiasi (spontaneous emission of radiation). Fenomena radioaktivitas pertama kali dikemukan oleh Henry Bequerel (1896) yang diawali oleh ide Roentgen (1895) yang berhasil mendeteksi sinar-X dengan fluorisensi. Penemuan radioaktivitas selanjutnya oleh Pierre dan Marie Curie pada saat mengekstraksi Uranium dari bahan tambang, yaitu Polonium dan Radium. Berdasarkan eksperimen diperoleh kesimpulan bahwa radioaktivitas merupakan hasil peluruhan (decay) atau disintegrasi dari inti-inti tak stabil  (unstable nuclei). Radioaktivitas terbagi atas :
1.        Radioaktivitas alam yang ditunjukan oleh elemen-elemen yang ditentukan di dalam alam.
2.     Radioaktivitas buatan, dengan menggunakan teknik modern maka trasmutasi buatan dari elemen dapat dilakukan dan menghasilkan radioaktivitas pada elemen-elemen yang lebih ringan dari elemen radioaktivitas alam.

Rutherford dan rekan-rekannya berhasil membedakan tiga jenis radiasi yang dipancarkan oleh nuklida, yaitu :
1.        Sinar α adalah atom helium yang terionisasi rangkap yaitu atom-atom helium tanpa kedua elekron, yang dipancarkan dari inti atom yang radioaktif dengan suatu kecepatan dari 0,1 s/d 0,01 kecepatan cahaya.
2.        Sinar β yaitu sinar yang terdiri dari elektron-elektron biasa dengan massa sama dengan 1/1836 dari massa suatu proton, partikel β membawa satu satuaan muatan negatif dan massanya dapat diabaikan.
3.        sinar γ yaitu gelombang-gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi lebih tinggi dari sinar X dan tidak bermuatan.

                  Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang elektromagnet atau paket-paket energi (photon) yang dapat merambat sampai jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium.
                      Inti – inti isotop yang dengan sendirinya dapat berubah menjadi inti isotop lain dengan jalan memancarkan partikel – partikel alfa, beta dan lainnya. Proses demikian disebut peluruhan radioaktif. Radioaktif hanya tergantung pada keadaan didalam inti isotop- isotop dan tidak terpengaruh oleh keadaan – keadaan luar seperti tekanan, temperatur, ikatan kimia dan lain lain. Unsur radioaktif adalah unsur yang tidak stabil yang dapat memancarkan atau menyerap baik energi ataupun partikel. Oleh karena sifatnya yang tidak stabil, maka unsur ini tidak dapat disimpan, ataupun dengan kata lain, dia akan meluruh sejak pertama terbentuk. Sedangkan partikel atau energi yang dikeluarkan umumnya mempunyai daya tembus besar dan berupa sinar, sehingga disebut sinar radioaktif. Persamaan peluruhan adalah sebagai berikut : 


 
Aktifitas radioaktif merupakan laju perubahan inti atom pembentuknya.



  
    Dari hasil pengukuran aktivitas radioaktif menunjukkan bahwa aktivitas radioaktif menurun secara eksponensial terhadap waktu


            Waktu paro (t½) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu radionuklida untuk meluruh sehingga jumlahnya tinggal setengahnya. Radiasi radionuklida mempunyai sifat yang khas (unik) untuk masing-masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu radionuklida sulit untuk ditentukan, tetapi untuk sekumpulan inti yang sama, kebolehjadian peluruhannya dapat diperkirakan. Waktu paro bersifat khas terhadap setiap jenis inti. Laju pancaran radiasi dalam satuan waktu disebut konstanta peluruhan (lamda) dan secara matematik hubungan antara lamda dan t½ dinyatakan dengan


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar